Minggu, 22 Januari 2017

Menikah itu Mudah

(Perjuangan untuk Menikah PART 1- Hallo Skripsi)

Assalamu’alaikum semuanya, bagaimana kabarnya? Sudah lama saya tidak memposting artikel di blog saya sendiri lol.
Ini artikel pertama saya setelah menikah. WHAT???? Iya saya sekarang sudah tidak jadi jones alias jomblo ngenes lagi -__- wkwkwk

Sebenarnya, saya sangat ingin menikah sejak tahun 2010, ketika saya duduk di bangku kelas 10. Alasannya Cuma 1, mau halal. Gamau banyak dosa broooo. Tapi apalah daya pada saat itu saya masih sekolah, begitupun pacar saya masih kelas 11 SMA dimana perjalanan dan perjuangan kami agar menjadi manusia masih sangat panjang kali tinggi kali lebar.

Apakah kalian percaya? Saat itu kami mencoba untuk menikah pakai wali hakim (ajegile, gak akan sah kalau dulu kami beneran menikah pakai wali hakim secara saya masih punya ayah kandung, dan adik kandung, paman, dan sodara laki2 saya yang lainnya)

Singkat cerita, bulan Mei tahun 2015 dia sudah diwisuda di suatu Universitas yang sekarang telah menjadi Universitas negeri. Alangkah bahagianya saya dan berkata dalam hati -> one step closer <- namun apalah daya, saya tetap belum mendapat kejelasan sampai pada akhirnya saya ancam dia (boleh ditiru) bahwa jika dia tidak pernah datang ke rumah untuk melamar sampai pada bulan Oktober 2015 maka saya akan menikah dengan pria lain. Tapi apalah daya ternyata dia belum melamar, saya beri dia waktu lagi sampai akhir tahun dan akhirnya dia menyanggupi untuk melamar saya pada 09 Januari 2016.

Setelah melamar, saya sangat optimis bahwa saya akan menikah maksimal 3 bulan lagi (karena berdasarkan agama islam, dari lamaran ke nikahan jangan terlalu lama, maksimal sktr 3 bulanan). Tapi apa yang terjadi? Sudah lewat 3 bulan saya belum nikah bro. Dan yang parahnya, pada saat itu status saya adalah MAHASISWA TINGKAT AKHIR yang lagi berjuang sama skripsweetnya. Hal yang bikin sata streess pada saat jadi mahasiswa tingkat akhir adalah HARUS UJIAN PROPOSAL 2 X. Karena apa? Karena memang something happened antara pembimbing 1 dan pembimbing 2 (tidak pernah ada kecocokan sampai saya ganti judul 5 kali, otomatis ganti proposal 5x, kata dosen 1 oke, dosen 2 tidak, dosen 2 oke, dosen 1 tidak, begitu seterusnya sampai saya tak sadarkan diri hhe )
Pada saat itu, saya benar-benar bingung. What should i do? Pembimbing 1 adalah salah satu dosen senior kece+killer (padahal sbenernya beliau baik bangetttt udah kaya mama sendiri) di jurusan saya dimana beliau adalah salah satu kekuatan saya dalam penyusunan skripsi ini dan ketika sidang nanti. Sedangkan pembimbing 2 adalah dosen favorit saya SEJAK KULIAH bro, namun akan sulit jika beliau-beliau disatukan jadi pembimbing skripsi saya. Bayangkan !!!!!

Setelah diskusi sana sini, nangis sana sini, berdoa sana sini, akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti UJIAN PROPOSAL ulang dengan pembimbing 1 yang sama, namun untuk pembimbing 2 nya diganti berdasarkan keputusan dewan skripsi. Alhamdulillah, ini awal perjuangan saya.
Meski sebenarnya saat saya harus ujian proposal ulang, hati saya nyelekit banget. Saya harus ujian proposal 2x, sedangkan teman saya yang dulu bareng ujian proposalnya, bisa UJIAN SIDANG di bulan yang sama :”(, tapi saya yakin, ini yang terbaik menurut Allah.

Singkat cerita, banyak banget lika liku saya saat ngerjain skripsi, saya yang sehat dan selalu kaditu kadieu mendadak jadi sakit2an, bayangkan bro !!! setiap bulan dari bulan Januari 2016 saya PASTI SAKIT. Dan sakitnya itu lama, minimal 1 minggu. Yang paling parah itu pada bulan April 2016, saya sakit 3 minggu dan itu menyebabkan pada bulan Mei 2016 saya GAGAL UJIAN SIDANG yang ke-2 kalinya karena telat menyelesaikan skripsi, pupuslah harapan wisuda pada gelombang dua :”( dan pupuslah harapan untuk menikah secepatnya (jadi bapak calon mertua itu MEWAJIBKAN SAYA LULUS SIDANG alias sudah bergerlar S.Pd. dulu biar jongjon cenah baru bisa nentuin tanggal nikah)

Namun keajaiban datang dari Allah, saya mati-matian ngeberesin skripsi dan sengaja pindah kosan  selama 2 bulan biar ad teman saat ngerjain skripsi meskipun kosannya berhantu -__-. Alhamdulillah sebelum skripsi saya beres, saya dan kawan-kawan mengajukan agar ada sidang bulan Juni 2016 (suatu hal MUSTAHIL di jurusan saya, karena sidang minimal 10 orang dan gabisa sebulan sekali, saat itu pendukung saya Cuma 5 orang hahahaha)

Saya pun pada waktu itu mengaku-ngaku skripsi saya sudah beres (padahal baru mau ngolah data), dan ketika di ACC ada sidang , saya dan kawan-kawan seperti DIUDAG BAGONG mengerjakan skripsi sampe beres hingga saaya baru sadar saya nonton drama korea pada bulan Februari 2016. Ahhaa

Singkat cerita, jadilah sidang tanggal 21 Juni 2016, dimana peserta sidangnya jauh dari ekspektasi yaitu 35 ORANG !!! jadi banyak orang yang pengen wisuda gelombang 2 :*, alhamdulillah saya dan kawan-kawan pun lulus dan menjadi S.Pd. tapi bukan sarjana pemberian dosen ya -__-. Namun ternyata setelah saya lulus sebagai Sarjana Pendidikan Khusus, tanggal pernikahan masih belum ditentukan ... bagaimana ini??? Bagaimana perjuangan saya selanjutnya???? Tunggu bin antosan bin wait my newest story next week, i will tell you guys !  




Sani dan Sidik , 01 Agustus 2016