(Perjuangan untuk
Menikah PART 1- Hallo Skripsi)
Assalamu’alaikum
semuanya, bagaimana kabarnya? Sudah lama saya tidak memposting artikel di blog
saya sendiri lol.
Ini artikel
pertama saya setelah menikah. WHAT???? Iya saya sekarang sudah tidak jadi jones
alias jomblo ngenes lagi -__- wkwkwk
Sebenarnya,
saya sangat ingin menikah sejak tahun 2010, ketika saya duduk di bangku kelas
10. Alasannya Cuma 1, mau halal. Gamau banyak dosa broooo. Tapi apalah daya
pada saat itu saya masih sekolah, begitupun pacar saya masih kelas 11 SMA
dimana perjalanan dan perjuangan kami agar menjadi manusia masih sangat panjang
kali tinggi kali lebar.
Apakah
kalian percaya? Saat itu kami mencoba untuk menikah pakai wali hakim (ajegile,
gak akan sah kalau dulu kami beneran menikah pakai wali hakim secara saya masih
punya ayah kandung, dan adik kandung, paman, dan sodara laki2 saya yang lainnya)
Singkat
cerita, bulan Mei tahun 2015 dia sudah diwisuda di suatu Universitas yang
sekarang telah menjadi Universitas negeri. Alangkah bahagianya saya dan berkata
dalam hati -> one step closer <- namun apalah daya, saya tetap belum
mendapat kejelasan sampai pada akhirnya saya ancam dia (boleh ditiru) bahwa
jika dia tidak pernah datang ke rumah untuk melamar sampai pada bulan Oktober
2015 maka saya akan menikah dengan pria lain. Tapi apalah daya ternyata dia
belum melamar, saya beri dia waktu lagi sampai akhir tahun dan akhirnya dia
menyanggupi untuk melamar saya pada 09 Januari 2016.
Setelah
melamar, saya sangat optimis bahwa saya akan menikah maksimal 3 bulan lagi
(karena berdasarkan agama islam, dari lamaran ke nikahan jangan terlalu lama,
maksimal sktr 3 bulanan). Tapi apa yang terjadi? Sudah lewat 3 bulan saya belum
nikah bro. Dan yang parahnya, pada saat itu status saya adalah MAHASISWA
TINGKAT AKHIR yang lagi berjuang sama skripsweetnya. Hal yang bikin sata
streess pada saat jadi mahasiswa tingkat akhir adalah HARUS UJIAN PROPOSAL 2 X.
Karena apa? Karena memang something happened antara pembimbing 1 dan pembimbing
2 (tidak pernah ada kecocokan sampai saya ganti judul 5 kali, otomatis ganti
proposal 5x, kata dosen 1 oke, dosen 2 tidak, dosen 2 oke, dosen 1 tidak,
begitu seterusnya sampai saya tak sadarkan diri hhe )
Pada
saat itu, saya benar-benar bingung. What should i do? Pembimbing 1 adalah salah
satu dosen senior kece+killer (padahal sbenernya beliau baik bangetttt udah
kaya mama sendiri) di jurusan saya dimana beliau adalah salah satu kekuatan
saya dalam penyusunan skripsi ini dan ketika sidang nanti. Sedangkan pembimbing
2 adalah dosen favorit saya SEJAK KULIAH bro, namun akan sulit jika
beliau-beliau disatukan jadi pembimbing skripsi saya. Bayangkan !!!!!
Setelah
diskusi sana sini, nangis sana sini, berdoa sana sini, akhirnya saya memutuskan
untuk mengikuti UJIAN PROPOSAL ulang dengan pembimbing 1 yang sama, namun
untuk pembimbing 2 nya diganti berdasarkan keputusan dewan skripsi.
Alhamdulillah, ini awal perjuangan saya.
Meski
sebenarnya saat saya harus ujian proposal ulang, hati saya nyelekit banget. Saya
harus ujian proposal 2x, sedangkan teman saya yang dulu bareng ujian
proposalnya, bisa UJIAN SIDANG di bulan yang sama :”(, tapi saya yakin, ini
yang terbaik menurut Allah.
Singkat
cerita, banyak banget lika liku saya saat ngerjain skripsi, saya yang sehat dan
selalu kaditu kadieu mendadak jadi sakit2an, bayangkan bro !!! setiap bulan
dari bulan Januari 2016 saya PASTI SAKIT. Dan sakitnya itu lama, minimal 1
minggu. Yang paling parah itu pada bulan April 2016, saya sakit 3 minggu dan
itu menyebabkan pada bulan Mei 2016 saya GAGAL UJIAN SIDANG yang ke-2 kalinya
karena telat menyelesaikan skripsi, pupuslah harapan wisuda pada gelombang dua
:”( dan pupuslah harapan untuk menikah secepatnya (jadi bapak calon mertua itu
MEWAJIBKAN SAYA LULUS SIDANG alias sudah bergerlar S.Pd. dulu biar jongjon
cenah baru bisa nentuin tanggal nikah)
Namun
keajaiban datang dari Allah, saya mati-matian ngeberesin skripsi dan sengaja
pindah kosan selama 2 bulan biar ad
teman saat ngerjain skripsi meskipun kosannya berhantu -__-. Alhamdulillah
sebelum skripsi saya beres, saya dan kawan-kawan mengajukan agar ada sidang bulan
Juni 2016 (suatu hal MUSTAHIL di jurusan saya, karena sidang minimal 10 orang
dan gabisa sebulan sekali, saat itu pendukung saya Cuma 5 orang hahahaha)
Saya
pun pada waktu itu mengaku-ngaku skripsi saya sudah beres (padahal baru mau
ngolah data), dan ketika di ACC ada sidang , saya dan kawan-kawan seperti
DIUDAG BAGONG mengerjakan skripsi sampe beres hingga saaya baru sadar saya
nonton drama korea pada bulan Februari 2016. Ahhaa
Singkat
cerita, jadilah sidang tanggal 21 Juni 2016, dimana peserta sidangnya jauh dari
ekspektasi yaitu 35 ORANG !!! jadi banyak orang yang pengen wisuda gelombang 2
:*, alhamdulillah saya dan kawan-kawan pun lulus dan menjadi S.Pd. tapi bukan sarjana
pemberian dosen ya -__-. Namun ternyata setelah saya lulus sebagai Sarjana
Pendidikan Khusus, tanggal pernikahan masih belum ditentukan ... bagaimana
ini??? Bagaimana perjuangan saya selanjutnya???? Tunggu bin antosan bin wait my
newest story next week, i will tell you guys !
Sani dan Sidik , 01 Agustus 2016 |